INFOJAMBINEWS.COM - Jambi – Aliansi Masyarakat Untuk Keadilan (AMUK) menggelar aksi unjuk rasa di halaman Mapolda Jambi, Senin (19/5/2025). Aksi ini merupakan bentuk protes atas lambannya penanganan kasus dugaan pengeroyokan dan pengancaman terhadap Andi Novriandi menuai kecaman keras dari berbagai pihak. Peristiwa yang dilaporkan ke Polda Jambi sejak 13/11/2024 itu hingga kini belum menunjukkan tanda-tanda penyelesaian yang serius.Menanggapi lambannya proses hukum, Aliansi Masyarakat Untuk Keadilan (AMUK) angkat suara. Mereka menyuarakan lima tuntutan tegas kepada aparat penegak hukum agar segera bertindak atas kasus tersebut yang diduga terkait konfirmasi soal peredaran rokok ilegal merek SLAVA.
Dalam pernyataan resminya, AMUK mendesak Kapolda Jambi dan Direktur Kriminal Umum untuk segera menindaklanjuti laporan korban secara serius, profesional, dan tanpa penundaan. Selain itu, mereka juga meminta aparat segera menangkap para pelaku pengeroyokan dan pengancaman, serta memanggil pihak yang diduga sebagai pengendali utama distribusi rokok ilegal SLAVA, yang diyakini menjadi pemicu utama insiden kekerasan tersebut.
“Kami mendesak pihak berwenang untuk mengawasi proses penanganan kasus ini agar tidak terjadi pengabaian hukum. Jangan sampai keadilan tertunda hanya karena keberpihakan terhadap kekuasaan atau bisnis gelap,” ujar ketua AMUK.
AMUK juga mengecam keras segala bentuk kekerasan terhadap masyarakat sipil, Lebih lanjut, AMUK menuntut Polda Jambi bekerja secara transparan, profesional, dan responsif terhadap setiap laporan masyarakat.
Mereka mengingatkan bahwa institusi kepolisian adalah garda depan penegakan hukum yang harus berdiri di atas keadilan, bukan tunduk pada tekanan kekuasaan atau kepentingan ekonomi ilegal. “Keadilan harus ditegakkan. Pelaku kekerasan harus ditangkap dan diproses sesuai hukum yang berlaku,” tegas Ketua AMUK.
Kasus ini menjadi sorotan luas karena menyentuh isu krusial : dugaan keterlibatan jaringan rokok ilegal. Publik kini menanti keberanian dan integritas aparat dalam menuntaskan kasus ini, tanpa pandang bulu.
(IJN)
0 Komentar